Definisi, macam dan cara pengelasan





Las adalah suatu penyambungan antara dua benda padat, yang cocok satu dengan lainnya, melalui pencairan dan perpaduan, menggunakan panas.
Karena pengelasan memiliki persyaratan, yakni :
Benda padat yang akan di las harus dapat mencair.
Pencairan tersebut harus disertai dengan perpaduan.

Berbagai proses las, antara lain
1. Las Listrik Dengan Elektroda Karbon (Arc Welding)
2. Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW )
3. Las Listrik GMAW / MIG
4. Las Listrik Submerged
Cara pengelasan :
  1. Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
  2. Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
  3. Posisi badan harus senyaman mungkin dan relaks
  4. Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda menggores.
  5. Posisi topeng las untuk keselamatan kerja (wajib di pakai)
  6. Saat mengelasan harus di usahakan lurus pada jalurnya dan jangan terburu
Macam-macam gerakan elektroda :

1. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.

2. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.

Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan kebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan keatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah.

Ayunan segitiga dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untuk mendapatkan penembusan las yang baik diantara dua celah pelat.


Posisi Pengelasan
Posisi mengelas terdiri dari empat macam yaitu:
1. Posisi di Bawah Tangan
Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan elektroda las sekitar 10º – 20º terhada garis vertikal dan 70º – 80º terhadap benda kerja.
2. Posisi Tegak (Vertikal)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10º – 15º terhada garis vertikal dan 70º – 85º terhadap benda kerja.
3. Posisi Datar (Horisontal)
Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5º – 10º terhada garis vertikal dan 70º – 80º kearah benda kerja.
4. Posisi di Atas Kepala (Over Head)
Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las, sarung tangan, sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5º – 20º terhada garis vertikal dan 75º – 85º terhadap benda kerja.


POSISI PELAT

Posisi datar (flat) 1F
Adalah posisi pengelasan fillet pada pelat yang dipasang sedemikian rupa sehingga sumbu pengelasan fillet horizontal dengan leher vertikal

Posisi horizontal 2F
Adalah posisi pengelasan fillet pada pelat yang dipasang sedemikian rupa sehingga sumbu pengelasan fillet horizontal di bagian atas permukaan bidang horizontal dan terhadap permukaan bidang vertikal

Posisi vertikal 3F
Adalah posisi pengelasan fillet pada pelat yang dipasang sedemikian rupa sehingga sumbu pengelasan fillet vertikal

Posisi atas kepala (overhead) 4F
Adalah posisi pengelasan fillet pada pelat yang dipasang sedemikian rupa sehingga sumbu pengelasan horizontal disebelah bawah permukaan bidang horizon dan terhadap permukaan bidang vertikal

POSISI PIPA
Posisi datar (flat) 1F
Adalah posisi pengelasan pada pipa dengan sumbu miring 45derajat terhadap bidang horizontal dan pipa berputar selama pengelasan sehingga posisi bahan las selalu dari sebelah atas, sedangkan sumbu pengelasan horizontal dan leher las vertikal.
POSISI PELAT
Posisi datar (flat) 1G
Adalah posisi pengelasan pada bidang datar dengan posisi pengelasan dari sebelah atas

Posisi horizontal 2G
Adalah posisi pengelasan pada bidang vertikal dengan sumbu horizontal

Posisi vertikal 3G
Adalah posisi pengelasan pada bidang vertikal dengan sumbu vertikal

Posisi atas kepala (overhead) 4G
Adalah posisi pengelasan pada bidang horizontal dengan posisi pengelasan dari sebelah bawah

POSISI PIPA
Posisi datar (flat) 1G
Adalah posisi pengelasan pipa dengan sumbu horizontal dan pipa diputar sewaktu pengelasan sehingga posisi las selalu disebelah atas

Posisi horizontal 2G
Adalah posisi pengelasan pipa dengan sumbu vertikal dan sumbu pengelasan horizontal, sedangkan pipa tidak berputar

Posisi ganda (multiple) 5G
Adalah posisi pengelasan pipa sumbu horizontal dengan sumbu pengelasan vertikal, sedangkan pipa tidak diputar

Posisi ganda 6G
Adalah posisi pengelasan pipa dengan sumbu miring 45derajat terhadap bidang datar dan pengelasan dilaksanakan pada pipa yang tidak diputar
Semoga membantu..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagaimana cara mengelas.?